Kamis, 20 Oktober 2011

Jantung dan Pembuluh Darah

A.STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:

    Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.
    Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium.
    Lapisan dalam disebut endokardium.










RUANG JANTUNG

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).
  Atrium
    Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian darah di pompakan ke ventrikel kanan.
    Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri.
Antara kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.
Ventrikel
    Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.
    Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

KATUP JANTUNG

  Katup Atrioventrikuler
Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.
Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.
   Katup Semilunar
Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.
Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.
Arteri Koroner
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri dari: arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di sebelah atas daun katup aorta yang disebut ”sinus valsava”.
Vena Jantung
Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anterior, sinus koronaria.
PEMBULUH DARAH
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis  yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat diastol.
Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriol merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan pada diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung).
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
Vena
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
1. Embriologi sistem kardiovaskuler

Embriologi Jantung
 Terjadi pada pertengahan minggu ketiga
 Pertumbuhan ini terjadi karena :
 mudigah bertambah besar, sehingga makanan yang diterima secara difusi dari induknya tidak mencukupi lagi
 pada saat ini, mudigah membutuhkan suplai darah jantung, pembuluh darah untuk pertumbuhan
 Perkembangan jantung sangat kompleks, karena harus bekerja sebelum pertumbuhannya sempurna

Fase Permulaan
 Sel-sel mesenkim di dalam lapisan splanchicus mesoderm berlipat ganda dan membentuk kelompok angiogenesik yang terpisah satu sama lain

 Kelompok ini mula-mula terletak pada sisi kiri mudigah, tetapi dengan cepat menyebar ke arah kepala

 Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan membentuk jalinan pembuluh darah kecil yang berbentuk tapak kuda
 Bagian depan tengah jalinan ini dikenal sebagai daerah kardiogenik. Diatasnya rongga selom intraembrional yang akhirnya berkembang menjadi rongga perikardium

 Pada hari ke 19, dari mesoderm mudigah akan terbentuk 2 tubulus endokardial
 Pada hari ke 21, tubulus ini bersatu membentuk tubulus cordis primitif

Tubulus ini berkembang menjadi :
 Sinus venosus
 Atrium primitif
 Ventrikel primitif
 Bulbus kordis
Pada hari ke 22 jantung mulai berdenyut

Pada minggu ke IV
 Tubulus kordis menekuk dan melipat
 Bulbus kordis terdorong ke inferior dan anterior dan bagian kanan mudigah
 Primitif ventrikel berpindah ke kiri
 Primitif atrium dan sinus venosus berpindah ke superior dan posterior
 Dengan ini, pada hari ke 28, tubulus kordis berbentuk S.
 Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada minggu 5-8
 Tubulus jantung berkembang dengan bersekat-sekat sehingga membentuk :
 4 kamar (2 atrium dan 2 ventrikel)
 pembuluh darah yang keluar dan masuk ke jantung

 Sekat ini terbentuk oleh :
 pertumbuhan massa jaringan yang aktif dan saling mendekat
 pertumbuhan aktif satu massa tunggal yang terus meluas
 Kesalahan pertumbuhan pada saat ini menyebabkan kelainan jantung kongenital

Septum Interatrial
 Membagi atrium atas kiri dan kanan
 Terdiri atas : septum primum dan septum sekundum yang saling overlap
 Kedua bagian ini berhubungan dengan massa jaringan yang disebut bantalan endokardium

 Lobang diantara lembaran bawah septum primum dan bantalan endokardium disebut ostium primum
 Dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan bantal endokardium akan menutup ostium primum
 Lobang pada septum secundum disebut foramen ovale
 Bagian atas septum primum berangsur-angsur menghilang, bagian yang tertinggal menjadi katup foramen ovale
 Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan ke kiri dan mendorong septum primum ke kiri
 Setelah lahir (paru-paru mulai berfungsi)
 Darah dari atrium kiri mendorong septum primum dan sekundum dan menutup septum interatrial
 Yang tersisa bentuk cekungan pada septum inter atrial yang disebut: Fossa Ovalis

Septum Interventriculare
 Menjelang akhir minggu keempat, kedua ventrikel sederhana mulai melebar
 Dinding medial yang sedang meluas ini berhimpitan dan tumbuh ke superior dari dasar ventrikel
 Perhimpitan ini berangsur angsur bersatu dan membentuk septum interventriculare
 Bagian superior septum berasal dari septum aortico pulmonarius yang akan menjadi trunkus arteriosus ke trunkus pulmonarius dan aorta ascendens.

Pembentukan sekat atrioventrikularis
 Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris, dan korda tendine berasal dari lantai ventrikel
 Pada akhir minggu ke 4, terdapat 2 bantalan mesenkim yaitu bantalan endokardium pada tepi atas dan bawah kanalis atrio ventrikularis
 Selain itu ada bantalan endokardium lateral kanan dan kiri
 Bantalan-2 ini makin menonjol dan akan bersatu, menyebabkan pembagian kanalis atrio ventrikularis menjadi orifisium atrioventrikulare kanan dan kiri

Pembentukan katup-katup atrioventrikuler
 Setelah bantalan endokardium bersatu, setiap orifisium atrioventrikulare dikelilingi oleh proliferasi jaringan mesenkim setempat, sehingga terbentuk katup-katup

 Jaringan yang terletak diatas permukaan ventrikel yang berproliferasi ini menjadi berongga, karena aliran darah
 Katup-katup yang terbentuk berhubungan dengan dinding ventrikel melalui tali-tali otot
 Jaringan otot pada tali-tali ini berdegenerasi, diganti oleh jaringan penyambung yang meliputi endokardium, disebut muskuli papilaris, yang dihubungkan pada trabekula oleh korda tendine
Pembentukan sekat didalam trunkus arteriosus dan konus kordis
 Selama minggu ke lima, dibagian sefalik trunkus arteriosus terbentuk rigi-rigi yaitu:
 rigi trunkus superior kanan
 tumbuh ke distal dan kiri
 rigi trunkus superior kiri
 tumbuh ke distal dan kanan

 Dalam pertumbuhannya kearah sakus trunko aortikus, berputar satu sama lain

 Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi membentuk sekat yang dikenal : septum
 aortiko pulmonale yang membagi trunkus : saluran aorta dan saluran pulmonalis
 Pada saat yang sama, pada dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus kordis, tumbuh rigi yang serupa
 Setelah sekat trunkus selesai, rigi konus tumbuh saling mendekati
 Rigi konus kanan berakhir pada pinggir atas orifisium atrioventrikularis kanan
 Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi kanan kaki depan septum interventrikulare pars muskularis
 Setelah kedua rigi konus bersatu, sekat membagi konus menjadi :
 Bagian anterolateral (saluran keluar ventrikel kanan)
 Bagian posteromedial (saluran keluar ventrikel kiri


 Foramen interventrikulare yang terdapat di atas septum interventrikulare pars muskularis mengecil
 Foramen ini kemudian menutup karena pertumbuhan jaringan bantalan endokardium bawah
 Setelah menutup sempurna, foramen interventikulare menjadi septum interventrikulare pars membranasea
Perkembangan katup semilunaris
 Dalam saluran aorta dan saluran pulmonalis terbentuk tonjolan
 Tonjolan ini berangsur-angsur cekung pada permukaan atasnya, sehingga membentuk valvula semilunaris


PERKEMBANGAN PEMBULUH DARAH
 Pertumbuhan jantung dan pembuluh darah dimulai pada minggu ke 3
 Pertumbuhan pembuluh darah disebut vaskulogenesis yang berasal dari sel-sel mesoderm yang disebut angioblast
 Angioblast ini berhubungan untuk membentuk pembuluh darah primitive
 Pembuluh ini kemudian tumbuh dan menginvasi keseluruh embrio
Perkembangan Arteri
 Embrio mempunyai aorta dorsalis kiri dan kanan
 Aorta ini bergabung membentuk aorta dorsalis komunis
 A.umbilicalis pada permulaan berhubungan dengan aorta dorsalis komunis

 Pars superior aorta dorsalis kanan mengalami degenerasi
 Aorta dorsalis kiri dan aorta menetap membentuk aorta desendens

 Selama minggu ke 4 trunkus arteriosus jantung berhubungan dengan aorta dorsalis kiri dan kanan melalui arkus aortikus
 Arkus aortikus (lengkung aorta)
 berasal dari sakus aortikus
 banyaknya 6 pasang
 Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi dan sebagian kecil menetap untuk membentuk A.maxillaris
 Lengkung aorta 3, 4, 6 berkembang menjadi arteri pada orang dewasa
 Lengkung aorta 5 tidak pernah terbentuk pada manusia

 Pars superior trunkus arteriosus bertunas untuk membentuk trunkus brachiocephalicus
 Aorta desendens berkembang untuk membentuk pembuluh darah diseluruh tubuh
 Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh terus dan bermigrasi ke daerah yang membutuhkan

Perkembangan Vena
Sistem vena pada perkembangan embrio meliputi :
 Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) : mengangkut darah dari kandung kuning telur ke sinus venosus
 Sistem Umbilikalis : mengangkut darah yang mengandung oksigen dari plasenta
 Sistem Kardinalis
mengembalikan darah dari tubuh mudigah ke jantungnya.

Sistem Vitelina
 Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan
 Muncul pada minggu ke 4 dan selesai pada minggu ke 12
 V.vitelina kiri berdegenerasi
 V.vitelina kanan berkembang membentuk :
 sistem vena porta hepatis
 sinusoid hati
 bagian v. cava inferior
 duktus venosus (menghubungkan v.umbilikalis ke v.cava inferior dan jantung)


Sistem Umbilikalis
 Pada permulaan embrio, telah terbentuk vena umbilikalis kiri dan kanan
 Pada bulan ke 2, vena umbilikalis kanan berdegenerasi, vena umbilikalis kiri berhubungan langsung dengan ductus venosus
 Setelah lahir vena umbilikalis kiri dan duktus venosus menutup, masing-masing membentuk lig. teres hepatis dan lig. venosum

Sistem Kardinalis
Terdiri atas sepasang vena :
 V. kardinalis anterior
 V. kardinalis posterior
 V. supra kardinalis
 V. subkardinalis

 Vena kardinalis anterior berkembang menjadi :
 Vv. Leher dan kepala
 V. cava superior
 Vena kardinalis posterior pada minggu ke 8 berdegenerasi dan ditempati oleh vena supra kardinalis dan vena subkardinalis yang membentuk susunan asimetris
 V. Subkardinalis membentuk :
 vena-vena yang membawa darah dari dinding posterior abdomen
 V. supra kardinalis membentuk :
 vena hemiazygos
 vena azygos
 V. cava inferior dibentuk oleh :
 sebagian vena vitelina kanan
 vena subkardinalis
 vena kardinalis posterior
Vena-vena ini telah terbentuk sempurna sebelum lahir


Anatomi sistem kardiovaskuler

Anatomi jantung


• Jantung adalah organ berongga
• Memiliki 4 ruang (ventrikek kiri,
ventrikel kanan, atrium kiri, atrium kanan).
• Terletak diantara kedua paru-paru
• 2/3 bagian terletak di sebelah kiri garis midsternal.
• Dilindungi oleh mediastinum.
• Ukurannya lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.
• Bentuknya seperti kerucut tumpul.
• Ujung atas yang lebar(dasar) mengarah ke bahu kanan.
• Ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.
• Atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kiri, ventrikel kanan.
• Sulkus koronarius adalah alur yang membatasi atrium dan ventrikel
• Sulkus ini dilalui oleh pangkal a.koronaria kiri, a.koronaria kanan, kanan, dan sinus koronarius
• Aurikula kanan
• Aurikula kiri
• Perlekatan perikardium
• Atrium kanan menerima v.kava superior, v.kava inferior, dan sinus koronarius.
• Sinus koronarius menerima hampir semua vena yang berasal dari otot jantung.
• Septum interatriorum
• Fossa / foramen ovale berada di septum interatriorum
• Mm.pektinati berupa balok otot di dinding aurikula.
• Darah didorong ke ventrikel kanan melalui ostium atrioventrikulare kanan
• katup trikuspidalis berada di ostium atrioventrikulare kanan

• Katup trikuspidalis
• Katup pulmonalis berada di pangkal trunkus pulmonalis
• Katup bikuspidalis berada di ostium atrioventrikulare kiri
• Katup aorta berada di pangkal aorta

Histologi sistem kardiovaskuler

Histologi jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan epikardium. Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana terdapat tight/occluding junction dan gap junction. lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinje.Miokardium, terdiri dari otot polos.

Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan atriopeptin, ANF ( Atrial Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi.Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan menghasilkan impuls.

Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium ( epitel selapis pipih). Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner, saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan ikat.

Histologi Pembuluh Darah
Terdapat 3 jenis pembuluh darah, yaitu:
a. kapiler
b. arteri
c. vena

a. Kapiler
• Merupakan selapis sel endotel
• Terdapat 2 jenis:
- kapiler fenestra
- kapiler kontinu
• Fungsi: pertukaran bahan secara difusi melalui ruang antar sel.

b. Arteri
1. Arteriol
• Tunika intima
- selapis endotel.
- jaringan sub-endotel tipis, kadang tidak ada.
- sabut elastis belum berupa membrana elastika.
• Tunika media
- 2-5 lapis otot polos.
2. Arteri kecil
• Tunika intima
- selapis endotel.
- jaringan sub-endotel tidak jelas.
- membrana elastika interna jelas.
• Tunika media
- 6-40 lapis otot polos.
• Tunika adventitia
- membrana elastika eksterna belum tampak.
- terdiri atas jaringan ikat kendor yang mengandung sabut-sabut elastis yang teranyam kendor.
3. Arteri sedang
• Tunika intima
- selapis endotel.
- membrana elastika interna jelas.
• Tunika media
- lapisan otot polos sangat tebal à arteri muscular.
• Tunika adventitia
- jaringan ikat kendor.
- membrana elastika eksterna +.
4. Arteri besar
• Tunika intima
- Endotel: Terdiri atas epitel selapis pipih.
- Subendotel: Terdiri atas jaringan fibro elastis.
- Anyaman sabut elastis (+): Bila lapisannya tebal.
- Merupakan bentukan berkelok-kelok seperti cacing yang terdiri atas kumpulan.
- sabut-sabut elastis.
• Tunika media
- otot polos 40-60 lapis berselang-seling dengan fenestrated membran.
• Tunika adventitia
- vasa & nervi vasorum +.

c. Vena
Dinding tipis à tekanan 1/10 arteri.
Jaringan elastis konstan karena aliran darah vena konstan.
Katup +.
Mudah direnggangkan sehingga dapat berfungsi sebagai reservoir.
Dinding vena tampak kendor.
Tunika media tidak berkembang.
Tunika adventitia lebih tebal & dominan.
1. venule
Tunika intima
- Selapis endotel.
Tunika media
- Tipis, 1-3 lapis otot polos.
Tunika adventitia
- Relatif tebal.
Diagnosa vena tergantung arteri pasangan.
2. Vena kecil & vena sedang
Tergantung arteri pasangan.
3. Vena besar
Tunika intim
- Selapis endotel.
- Jaringan subendotel agak tebal, kadang sabut otot polos membujur.
Tunika media
- Tipis, kadang .
Tunika adventitia
- Paling tebal, otot polos membujur.
- Membrana elastika eksterna .
Histologi pembuluh limfe
• mengumpul cairan interstitial yang berlebihan dari ruang jaringan dan kembalikannya ke darah
• cairan bening
• bergerak dlm satu arah,ke jantung
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi

Susunan limfe

    Mirip plasma, kadar protein lebih kecil, penambahan oleh kelenjar limfe menjadikan kadar limfosit tinggi
    Komponen sistem yang lain : saluran limfe dan kelenjar limfe (nodus limfe)
    Bersama organ limpa, hati dan sumsum tulang membentuk Retikulo-Endotelial Sistem (RES)

lymphatic system

Fungsi

    Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah
    Mengangkut limfosit
    Membawa lemak emulsi dari usus
    Menyaring & menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran
    Menghasilkan zat antibody

kelenjar limfe

Kelenjar / nodus limfe

    Kecil lonjong seperti kacang
    Terdapat di sepanjang pembuluh
    Kerja : penyaring
    Banyak dijumpai di tempat pembentuk limfosit
    Kelompok utama terdapat di : Axila / ketiak, Leher, Thorak, Abdomen, Lipat paha

kelenjar limfe abdomen

aliran limfe

2 area sistem limfatik

Pembuluh / saluran limfe

    Serupa vena kecil
    Banyak katup
    Pembuluh terkecil terdiri selapis endotelium
    Khilus / lakteal = pembuluh limfe khusus dijumpai dalam vili usus kecil
    Ada 2 saluran utama :
        Duktus torasikus : mengalirkan dari seluruh tubuh selain bagian kanan
        Duktus limfe kanan : mengalirkan dari kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada kanan

Tonsil / amandel

Tonsil

    Terdiri atas jaringan limfe
    Terletak di antara dua tiang fause (lengkung langit-langit)
    Banyak terdapat persediaan limfosit

organ limpa

Limpa

    Kelenjar limfe besar
    Terletak di sebelah kiri abdomen (hipogastrium kiri )
    Berdekatan fundus gaster, menyentuh diafragma
    Fungsi :
        membentuk sel darah merah
        menghasilkan limfosit
        pembongkaran sel darah merah,sel darah putih & trombosit
        bagian dari RES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar